Ketua Juru Runding Perdamaian Semenanjung Korea Kim Geon mengadakan pembicaraan melalui telepon dengan utusan nuklir dari Amerika Serikat (AS) dan Jepang, dan mengecam peluncuran rudal balistik jarak pendek Korea Utara pada hari Senin (20/02) kemarin.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyampaikan bahwa Ketua Kim telah mengadakan pembicaraan telepon dengan Perwakilan Khusus AS untuk Kebijakan Korea Utara, Sung Kim, dan Direktur Jenderal Biro Urusan Asia dan Oseania di Kementerian Luar Negeri Jepang, Takehiro Funakoshi.
Ketiga pihak mengecam peluncuran rudal balistik Korea Utara yang dilakukan dua hari setelah peluncuran pada tanggal 18 Februari lalu, dengan mengabaikan peringatan keras dari komunitas internasional dan melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Mereka mendesak Korea Utara untuk menaruh perhatian pada peringatan komunitas internasinoal, termasuk peringatan bersama dari Menteri Luar Negeri dari Korea Selatan, AS, dan Jepang yang dibuat di Munich, Jerman, serta pernyataan tekad kuat para Menteri Luar Negeri negara-negara G7 untuk menanggapi aksi Korea Utara.
Ketiganya sepakat meningkatkan kerja sama dengan komunitas internasional untuk menerapkan resolusi Dewan Keamanan PBB, dan melanjutkan upaya untuk memblokir sumber dana pengembangan rudal Korea Utara termasuk dengan penjatuhan sanksi mandiri.
Selain itu, pihaknya juga akan terus mengupayakan denuklirisasi di Semenanjung Korea dan penghentian provokasi Korea Utara, serta berkomunikasi erat untuk mendesak China memainkan peran konstruktif menyangkut isu tersebut.
Korea Utara meluncurkan rudal balistik antar-benua (ICBM) Hwasong-15 pada tanggal 18 Februari, dan kembali meluncurkan dua unit rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur pada tanggal 20 Februari.