Nilai ekspor Korea Selatan pada tanggal 20 Februari mengalami penurunan lebih dari 2 persen dibandingkan setahun sebelumnya.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Korea Selatan mengatakan pada Selasa (21/02) bahwa nilai ekspor pada periode tanggal 1 - 20 Februari mencapai 33,5 miliar dolar Amerika, turun 2,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Jumlah hari kerja selama periode tersebut tercatat lebih banyak 2 hari daripada periode yang sama tahun lalu, mengakibatkan nilai ekspor rata-rata per hari turun 14,9 persen.
Neraca perdagangan hingga tanggal 20 Februari juga mengalami defisit 5,9 miliar 87 juta dolar Amerika.
Ekspor mobil sedan, produk petroleum, dan kapal meningkat masing-masing 56,6 persen, 16,3 persen dan 21,7 persen secara berurutan.
Serta ekspor semikonduktor turun 43,9 persen dan peralatan telekomunikasi nirkabel turun 25 persen.
Ekspor ke Amerika Serikat meningkat 29,3 persen, Uni Eropa 18 persen, dan India 26 persen, namun ekspor ke China turun 22,7 persen, ke Vietnam 18 persen, dan Jepang 3,1 persen.
Sementara itu, nilai impor selama tanggal 1-20 Februari mencapai 39,5 miliar dolar Amerika, naik 9,3 persen dibandingkan setahun sebelumnya.
Impor minyak bumi, gas, produk petroleum, dan lainnya meningkat, namun impor semikonduktor dan peralatan presisi menurun.
Impor dari China, AS, dan Uni Eropa meningkat, namun impor dari Jepang dan Malaysia menurun.
Defisit perdagangan kumulatif Korea Selatan sampai tanggal 20 Februari mencapai 10,2 miliar 45 juta dolar Amerika.