Sistem perawatan pediatri di Korea Selatan tampak menghadapi keadaan darurat sebagaimana penurunan tingkat kelahiran terus berlanjut dan bahkan terjadi kelangkaan dokter spesialis anak atau ahli pediatri. 

Oleh sebab itu, saat mengunjungi bangsal anak, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyatakan komitmen untuk meningkatkan dukungan pemerintah untuk mengatasi isu tersebut. 

Usai mengelilingi bangsal anak, Presiden Yoon menyampaikan bahwa pemerintah bersama komunitas medis akan semakin memperkuat kebijakan publik untuk anak agar tidak menghambat pertumbuhan mereka.

Untuk itu, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan mengumumkan langkah-langkah komprehensif, termasuk peningkatan layanan perawatan anak, bahkan di malam hari dan hari libur.

Kementerian juga akan mempromosikan pembentukan sistem layanan konseling khusus medis anak dengan video yang beroperasi selama 24 jam. 

Jumlah pusat perawatan darurat pediatri dilaporkan akan meningkat dari 8 saat ini menjadi 12 pusat, yang akan memungkinkan pemberian perawatan anak selama 24 jam.  

Bukan hanya itu saja, sistem perawatan intensif di rumah sakit anak dengan gangguan kesehatan serius juga akan diperluas. 

Di empat wilayah yang tidak terdapat pusat perawatan khusus publik bagi anak, seperti Incheon, Provinsi Gyeonggido, Provinsi Chungcheong Utara, dan Pulau Jejudo, pusat-pusat serupa juga akan ditambahkan sehingga mempersempit kesenjangan layanan medis anak antara setiap daerah. 

Selain itu, pemerintah menyampaikan akan segera menyediakan langkah untuk mengamankan jumlah tenaga profesional kesehatan anak setelah berdiskusi dengan komunitas medis.