Pemerintah Korea Selatan pada Rabu (22/02) memanggil Wakil Kepala Misi Kedutaan Jepang di Seoul, Naoki Kumagai, untuk memprotes kegiatan tahunan yang diselenggarakan untuk merayakan Hari Takeshima, atau yang disebut Korea Selatan sebagai Pulau Dokdo.
Dalam pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri tersebut, disampaikan bahwa pemerintah Seoul memprotes Jepang yang berulang kali mengklaim wilayah teritorial Korea Selatan dan mendesak pembatalan kegiatan tersebut.
Dilanjutkannya bahwa Dokdo adalah wilayah teritorial Korea dari segi sejarah, geografis dan hukum internasional, sehingga Tokyo harus berhenti membuat klaim yang tidak adil atas Pulau Dokdo, dan memandang sejarah dengan rendah hati.
Prefektur Shimane, Jepang, menggelar kegiatan Hari Takeshima selama 18 tahun berturut-turut sejak tahun 2006 dan berulang kali mengklaim Pulau Dokdo sebagai wilayah teritorial Jepang.
Dalam konferensi pers pada Rabu (22/02), Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno bersikeras bahwa pulau tersebut adalah wilayah teritorial Jepang berdasarkan sejarah dan hukum internasional.