Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) mengadakan serangkaian pembicaraan tingkat direktur di Washington, AS, untuk membahas kebijakan dan isu hak asasi manusia Korea Utara.
Menurut Kementerian Luar Negeri di Seoul, kepala Tim Perencanaan Diplomasi Perdamaian, Jeon Young-hee, yang sedang mengunjungi Washington selama dua hari mulai Selasa (21/02), bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri untuk Asia Timur-Pasifik yang merangkap sebagai Wakil Utusan Khusus untuk Korea Utara, Jeong Park, dan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat urusan Demokrasi, Hak Asasi dan Perburuhan, Scott Busby.
Dalam pembicaraan pada Selasa (21/02) waktu setempat, keduanya menyampaikan keprihatinan atas kondisi hak asasi manusia penduduk Korea Utara yang semakin buruk, di tengah rezim Korea Utara terus bersikeras mengadakan parade militer skala besar serta mengembangkan senjata nuklir dan rudal.
Kedua pihak juga mengutuk keras penembakan rudal balistik jarak pendek dan jarak jauh yang dilakukan Korea Utara, termasuk rudal balistik antar-benua (ICBM) Hwasong-15 yang diluncurkan pada 18 Februari lalu. Menyebut tindakan ilegal tersebut sebagai pelanggaran resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan memicu ketegangan regional.
Mereka sependapat bahwa tindakan provokatif Korea Utara tersebut akan mendatangkan sanksi keras dari masyarakat internasional dan tanggapan luar biasa dari persekutuan keamanan Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang.
Terlebih lagi, Jeon dan Busby sependapat diperlukannya pembicaraan yang lebih erat antara Korea Selatan dan AS mengenai pelanggaran hak asasi manusia Korea Utara dan membahas cara kerja sama ke depan.