Bank Sentral Korea Selatan (BOK) pada Kamis (23/02) memutuskan membekukan suku bunga acuan di level 3,5 persen.
BOK membekukan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam setahun sejak Februari tahun lalu. Dengan ini, kenaikan tujuh kali berturut-turut sejak April tahun lalu pun terhenti.
Keputusan BOK itu ditafsirkan dibuat dengan mempertimbangkan ketidakstabilan kondisi ekonomi saat ini.
Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada kuartal keempat tahun lalu tercatat -0,4 persen, pertumbuhan negatif pertama dalam 10 kuartal sejak kuartal kedua tahun 2020 saat tercatat -3,0 persen.
Volume ekspor Korea Selatan hingga 20 Februari berkurang 2,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sehingga dikhawatirkan penurunan volume ekspor berlanjut ke bulan kelima berturut-turut.
Di tengah pengumuman resmi pemerintah mengenai perlambatan ekonomi, keputusan pembekuan suku bunga acuan ini menunjukkan dampak kenaikan suku bunga selama ini, sembari upaya untuk terus memantau dampak ke depannya.
Sejalan dengan itu, BOK memproyeksikan pertumbuhan produk domestik bruto riil untuk tahun ini sebesar 1,6 persen, turun 0,1 persen poin dari proyeksi pada November tahun lalu.
BOK juga memproyeksi tingkat kenaikan harga konsumen tahun ini sebesar 3,5 persen, turun 0,1 persen poin dari proyeksi November lalu.