Akibat peningkatan ancaman rudal dan nuklir Korea Utara, Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) mulai melaksanakan latihan pengoperasian sistem pencegahan yang diperpanjang dengan Latihan Tabletop (TTX).
Kementerian Pertahanan AS mengatakan bahwa pihaknya menggelar Latihan Tabletop (TTX) Komite Strategi Pencegahan (DSC) ke-8 di gedung Kementerian Pertahanan AS Pentagon pada hari Rabu (22/02) waktu setempat.
Kepala Urusan Kebijakan Pertahanan Korea Selatan Heo Tae-keun, Asisten Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat Urusan Asia Timur Siddharth Mohandas, dan Asisten Wakil Menteri Urusan Manajemen Nuklir dan Senjata Pemusnah Massal (WMD) AS Richard Johnson, serta pejabat lainnya berpartisipasi dalam latihan tersebut.
Delegasi dari kedua negara membuat skenario menghadapi nuklir Korea Utara, serta membahas langkah lanjutan untuk mencegah penggunaan rudal dan nuklir Korea Utara demi menjaga perdamaian dan stabilitas Sememanjung Korea.
Kementerian Pertahanan AS mengatakan bahwa kedua pihak juga membahas berbagai langkah untuk menunjukkan kemampuan manajemen yang kuat dari negara aliansi melawan segala jenis nuklir Korea Utara.
AS menekankan bahwa apabila Korea Utara menggunakan nuklir untuk menyerang AS dan negara sekutunya, maka pihaknya pasti akan menghancurkan rezim Korea Utara terlepas dari tingkat kekuatan nuklir yang digunakan.
Menurut Korea Selatan dan AS, kedua pihak telah menegaskan persiapan memadai melawan serangan nuklir Korea Utara, dan ditambahkan bahwa kemampuan militer konvensional Korea Selatan berkontribusi meningkatkan kekuatan pencegahan alinsi.
Kedua negara sepakat menuangkan langkah yang telah dibahas dalam latihan kali ini ke dalam Strategi Pencegahan Khusus (TDS) Korea Selatan dan AS yang tengah direvisi, serta akan segera mengadakan Latihan Tabletop (TTX) lanjutan dalam waktu dekat.
Sementara itu, delegasi dari kedua negara juga mengunjungi pangkalan kapal selam Angkatan Laut Kings Bay di Georgia pada Kamis (23/02) waktu setempat.
Kujungan bersama pasukan Korea Selatan dan Amerika Serikat ke pangkalan latihan militer dan pangkalan kapal selam nuklir tersebut adalah yang pertama kalinya.