Akibat membekunya hubungan dua Korea dan pandemi COVID-19, pertukaran sumber daya manusia (SDM) antara dua Korea sama sekali tidak terlaksana selama dua tahun terakhir.
Menurut data Kementerian Unifikasi pada Jumat (24/02), jumlah pertukaran SDM antara kedua Korea sama sekali tidak terjadi, menandai pertama kalinya sejak tahun 1989 ketika data statistik terkait mulai dikumpulkan pada tahun 2021.
Pada tahun 2018 saat KTT antara kedua Korea dan KTT antara Korea Utara dan Amerika Serikat dilaksanakan, jumlah pertukaran SDM mencapai 7.498 orang, dan tercatat pertukaran 9.835 orang pada tahun 2019.
Pada tahun 2020 saat krisis pandemi COVID-19 dimulai, tercatat pertukaran sebanyak 613 orang, namun pertukaran tidak lagi terjadi selama 2 tahun sejak tahun 2021.
Sebelum penutupan Kompleks Industri Gaeseong pada tahun 2016, jumlah pertukaran SDM antara kedua Korea melebihi 100 ribu orang.
Selain itu, pertukaran jalur darat dengan mobil antara kedua Korea juga terputus selama tahun 2021 dan 2022, meskipun terjadi 312 pertukaran yang tercatat pada tahun 2020.
Pertukaran melalui lalu lintas kapal, udara dengan pesawat, dan darat dengan kereta api juga tidak terjadi selama 4 tahun sejak tahun 2019.
Pada tahun 2018, pertukaran jalur udara satu arah antara kedua Korea melalui pesawat mencapai 82 kali, dan pertukaram melalu kereta api tercatat 6 kali.
Pertukaran tersebut tetap tidak dapat terlaksana pada tahun ini akibat keadaan hubungan antara kedua Korea.
Lembaga Penelitian Unifikasi Korea Selatan mengatakan bahwa hubungan kedua Korea pada tahun 2023 semakin memburuk akibat meningkatnya ketegangan politik dan militer, sehingga pertukaran antara kedua Korea di bidang budaya sosial, olahraga, agama, dan lainnya pun terpaksa terhenti.