Utang per rumah tangga mencatatkan penurunan untuk pertama kalinya dalam 19 tahun terakhir, di tengah melambatnya investasi properti dan meningkatnya jumlah rumah tangga.
Menurut Bank Sentral Korea (BOK) pada Senin (27/02), jumlah kredit rumah tangga yang tertunggak tercatat sekitar 1 kuadriliun 867 triliun won, atau sekitar 1,28 triliun dolar AS, per akhir tahun lalu, mencatatkan pertumbuhan 0,2 persen dibandingkan setahun sebelumnya.
Dengan sebanyak 21,58 juta rumah tangga yang terdaftar, jumlah rata-rata utang sekitar 86,52 juta won pada tahun lalu, atau 1,17 persen lebih sedikit dibandingkan rata-rata pada tahun 2021 yang mencatatkan sebanyak 87,55 juta won.
Ini merupakan kali pertama angka tersebut turun sejak penurunan 1,56 persen pada 2003 dibandingkan setahun sebelumnya.
Penurunan ini disebabkan oleh inflasi yang tinggi dan kenaikan suku bunga, dengan pinjaman rumah tangga turun sebesar 0,46 persen dibandingkan 2021 menjadi 1 kuadriliun 749 triliun won.
Di sisi lain, jumlah rumah tangga di seluruh negeri melonjak 1,4 persen dari 21,28 juta di 2021, mendorong penururnan rata-rata kredit per rumah tangga.