Seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa berlanjutnya peluncuran rudal balistik dan persiapan uji coba peluncuran nuklir ketujuh Korea Utara menimbulkan tantangan bagi keamanan global yang tidak dapat diacuhkan.
Bonnie Jenkins, Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Pengendalian Senjata dan Keamanan Internasional, membuat pernyataan tersebut pada Senin (27/02) dalam sebuah sesi Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Perlucutan Senjata di Jenewa, Swiss.
Jenkins mengatakan bahwa dunia menghadapi konsekuensi invasi Rusia ke Ukraina serta tantangan lainnya, menyebut pengembangan nuklir Iran dan pembangunan nuklir China, namun hal-hal yang terjadi baru-baru ini menghentikan aksi melawan ancaman nuklir.
Pejabat AS itu mengatakan bahwa dunia telah membentuk sebuah kendali untuk perluasan persenjataan melalui berbagai perjanjian, termasuk Pakta Non-Proliferasi Nuklir, Konvensi Senjata Biologi, dan Konvensi Senjata Kimia, namun mengungkapkan frustrasinya akan fungsi organisasi-organisasi perlucutan senjata yang lumpuh.
Dia juga menyatakan kritik tajam terhadap Rusia yang menghentikan partisipasinya dalam perjanjian senjata nuklir, New START, mengatakan bahwa Rusia sekali lagi menunjukkan kepada dunia bahwa pihaknya bukanlah negara pemilik kekuatan nuklir yang bertanggung-jawab.