Rusia memprotes keras langkah pemerintah Korea Selatan yang memperluas daftar produk ekspor ke Rusia yang dilarang.
Menurut Kantor Berita Tass dan Sputnik, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada Senin (27/02) waktu setempat bahwa pihaknya kecewa atas langkah pemerintah Korea Selatan yang dibuat atas perintah Amerika Serikat (AS) yang anti Rusia.
Ditambahkan pula, sanksi baru Korea Selatan tersebut akan merusak kerja sama dengan Rusia, sebagaimana Korea Selatan berpartisipasi dalam paket sanksi atas Rusia yang diterapkan negara-negara Barat.
Pengaruh aksi Korea Selatan itu akan tercermin dalam hubungan kedua negara dan kerja sama untuk memecahkan masalah di Semenanjung Korea.
Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Korea Selatan menyatakan pada Jumat (24/02) bahwa pihaknya akan memperluas daftar produk ekspor ke Rusia yang memerlukan izin pemerintah hingga 798 item, dari sebelumnya 57 item, dalam rangka kerja sama dengan komunitas internasional dalam sanksi larangan ekspor ke Rusia dan Belarus akbiat invasi ke Ukraina.
Produk ekspor yang dilarang tersebut memiliki kemungkinan tinggi untuk digunakan sebagai senjata, seperti peralatan mesin, laher, peralatan pemurnian petroleum dan gas, mobil senilai lebih dari 50 ribu dolar Amerika, serta produk baja termasuk stainless, produk kimia, dan lain sebagainya.
Namun, produk-produk terlarang yang telah disetujui pembeliannya sebelum sanksi diumumkan akan mendapat pemeriksaan terpisah.
Korea Selatan telah mengambil bagian dalam sanksi global terhadap Rusia sejak bulan Maret tahun lalu, dan dimasukkan oleh Rusia dalam daftar 48 negara yang tidak bersahabat.
AS dan Uni Eropa juga dilaporkan menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia karena perang di Ukraina yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun.