Penasihat Keamanan Nasional Seoul dijadwalkan akan menggelar pembicaraan intensif dengan pejabat Amerika Serikat (AS) mengenai kekhawatiran terkait program subsidi baru Washington untuk industri semikonduktor yang menerapkan sejumlah persyaratan bagi perusahaan asing.
Berbicara kepada para wartawan di Bandar Udara Internasional Dulles dekat Washington D.C. pada Minggu (05/02), Kim Sung-han mengatakan bahwa Korea Selatan dan AS dapat tetap menjadi sekutu meskipun memiliki perbedaan prioritas. Oleh sebab itu, dia akan dengan jujur berdiskusi mengenai hal tersebut.
Memahami bahwa Undang-Undang CHIPS AS dapat berbeda dengan yang diterapkan di dalam negeri AS, penasihat itu menambahkan bahwa dia akan secara hati-hati meninjau kembali kompatibilitas udnang-undang tersebut dengan kepentingan industri chip dan ekonomi Korea Selatan.
Di bawah program produksi dan penelitian semikonduktor senilai 52 miliar dolar AS, perusahaan-perusahaan asing yang mendapatkan dana dilaporkan harus membagi pendapatan yang melebihi proyeksi awal dengan Wahington dan memberikan akses ke fasilitas-fasilitas terkait.
Kim, yang berangkat ke AS untuk perjalanan selama lima hari pada Minggu (05/02) untuk membahas berbagai isu yang tertunda antara kedua negara, mengatakan bahwa kunjungannya bertujuan untuk diskusi akhir mengenai kemungkinan konferensi tingkat tinggi bilateral antara Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.