Latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) di semester pertama tahun ini akan berlangsung selama 11 hari mulai tanggal 13 Maret.
Terlebih lagi latihan manuver gabungan di lapangan berskala besar akan kembali digelar setelah lima tahun terakhir.
Otoritas militer Korea Selatan dan AS mengumumkan dalam pengarahan pers pada Jumat (03/03) bahwa latihan "Freedom Shield" akan berlangsung dari tanggal 13 hingga 23 Maret, dengan menghidupkan kembali latihan manuver di lapangan hingga ke tingkat skala latihan "Foal Eagle" yang telah ditangguhkan pada 2018.
Latihan militer di lapangan tersebut disebut "Warrior Shield" dan diperkirakan melibatkan sekitar 20 jenis latihan.
Meski tidak diumumkan oleh otoritas militer kedua negara, latihan militer gabungan gugus tempur kapal induk dengan mengerahkan kapal induk AS dan latihan peringatan rudal gabungan antara Korea Selatan, AS, dan Jepang diperkirakan juga akan digelar dalam latihan Freedom Shield.
Ketua Kantor Urusan Publik Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan Lee Seong Jun menuturkan bahwa latihan manuver di lapangan menunjukkan kemampuan dan komitmen kuat pasukan gabungan Korea Selatan dan AS untuk semakin memperkuat postur pertahanan bersama untuk mempertahankan Korea Selatan.
Sementara itu, perhatian tertuju pada tanggapan Korea Utara, sebagaimana pihaknya dalam serangkaian pernyataan pejabat tingginya telah memperingatkan akan membuat langkah tanggapan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk pernyataan adik perempuan Pemimpin Kim Jong-un, Kim Yo-jong.
Militer Korea Selatan dan AS mengatakan akan menjalani latihan gabungan sambil terus menjaga kesiapsiagaan militer yang tinggi dalam menghadapi provokasi Korea Utara.