Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan bahwa bukti persiapan uji coba nuklir di tempat uji coba nuklir Punggyeri, kabupaten Gilju, Provinsi Hamgyeong Utara Korea Utara tetap ditemukan.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Mariano Grossi mengatakan di dalam sidang dewan reguler yang digelar di Vienna, Austria hari Senin(06/03) waktu setempat bahwa persiapan uji coba nuklir di Punggyeri tetap dilaksanakan khususnya di sekitar terowongan ketiga.
Ditambahkan pula, jalan menuju terowongan keempat baru dibangun, namun penggalian tanah di sana belum ditemukan.
Di fasilitas nuklir di Yongbyon, Pyeongan Utara, juga terdapat pergerakan pengoperasian fasilitas pemisah sentrifugal dan reaktor nuklir 5MW. Namun, pergerakan terkait pengolahan limbah dan perbaikan fasilitas dihentikan sejak akhir bulan September lalu.
Selain itu, uji terhadap sistem pendingin reaktor air ringan untuk eksperimen di Yongbyon ditemukan pada akhir bulan September dan awal Oktober tahun lalu, serta jalan keluar air pendingin dari reaktor air ringan berubah pada bulan Oktober lalu.
Dirjen Grossi menjelaskan bahwa pembukaan tempat uji coba nuklir terasa sangat serius, dan penggunaan program nuklir Korea Utara pasti melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa.
Dia mendesak Korea Utara untuk segera bekerja sama untuk mempraktekkan kesepakatan tindakan pengamanan dari Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) secara penuh.
Sementara, dia mengatakan bahwa aksi militer meningkat di sekitar Kompleks Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina yang tengah berperang dengan Rusia, sehingga harus menetapkan zona perlindungan untuk keamanan dan keselamatan tenaga nuklir di sana.