Duta Besar (dubes) Korea Selatan untuk Amerika Serikat (AS) Cho Tae-yong menyatakan pandangannya mengenai langkah pemerintah terkait isu kompensasi kerja paksa oleh Jepang di masa penjajahan pada hari Kamis(09/03) waktu setempat.
Dubes Cho mengatakan dalam sebuah upacara peringatan 70 tahun aliansi Korea Selatan dan AS yang digelar oleh Lembaga Penelitian Ekonomi Korsel-AS (KEI) di Washington D.C, AS, bahwa keputusan pemerintah kali ini bukan hanya diambil untuk kepentingan Korea Selatan dan Jepang saja, sebagaimana keputusan tersebut merupakan harapan semua pihak yang ingin menjaga ketertiban dunia.
Ditambahkannya pula, keputusan ini akan membuka lebih banyak peluang bagi Korea Selatan, AS, dan Jepang untuk bekerja sama dan membuahkan hasil positif.
Dubes Cho menjelaskan bahwa Presiden Yoon Suk Yeol dan pemerintahannya membuat pendekatan bukan hanya dari segi politik saja, tetapi dari segi hubungan masa depan Korea Selatan dan Jepang yang lebih luas.
Dia mengklaim bahwa pemerintah Korea Selatan mengambil keputusan yang menguntungkan kepentingan Korea Selatan dalam hubungan dengan Jepang, terlepas dari sikap pemerintah Korea Selatan di masa lalu terhadap Jepang.
Mantan Dubes AS untuk Korsel Harry Harris mengatakan bahwa Presiden Yoon Suk Yeol dan Perdama Menteri Jepang Fumio Kishida telah menunjukkan kekuatan politik mereka dalam menyelesaikan isu kompensasi kerja paksa ini.
Mantan Dubes Harris, yang merupakan warga negara AS keturunan Jepang, mengatakan bahwa dia tidak bermaksud meremehkan masalah sejarah antara Korea Selatan dan Jepang, namun berkat kekuatan politik kedua pemimpin, kedua negara dapat melihat ke masa depan.