Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat (AS) memasuki proses kebangkrutan secara mendadak, menyebabkan munculnya kekhawatiran hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan volitilitas di pasar keuangan Korea Selatan.
Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Korea Selatan Choo Kyung-hoo mengadakan rapat rutin terkait urusan ekonomi dan keuangan bersama Ketua Komite Keuangan dan Wakil Gubernur Bank Sentral Korea (BOK) pada Minggu (12/03) untuk meninjau dampak penutupan SVB terhadap perekonomian di dalam negeri.
Dalam rapat tersebut, para peserta menyebut tidak dapat dikesampingkan kemungkinan krisis likuiditas SVB akan meluas hingga ke penutupan bank, sehingga menyebabkan volatilitas dan ketidakpastian yang lebih besar di pasar keuangan.
Namun demikian, para ahli berpendapat bahwa hingga kini, krisis ini tidak akan meluas menjadi risiko di seluruh sektor keuangan, termasuk bank-bank AS.
Wakil PM Choo melanjutkan bahwa pemerintah bersama instansi-instansi pemerintah akan terus memantau perkembangan pasar keuangan di tengah volatilitas pasar yang semakin tinggi, dan akan dengan cepat melakukan tindak penanganan jika diperlukan.
Selain itu, seorang pejabat otoritas keuangan Korea Selatan mengatakan bahwa dampak runtuhnya SVB terhadap pasar keuangan domestik akan terbatas, sebagaimana tidak terdapat bank lokal Korea Selatan yang terkait dengan SVB.