Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan bahwa Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah Laut Timur pada Selasa (14/03).
JCS pada Selasa (13/03) mengatakan bahwa pihaknya mendeteksi peluncuran dari wilayah Jangyon di Provinsi Hwanghae Selatan pada antara pukul 07.41 dan 07.51. Diyakini Korea Utara sebelumnya belum pernah menembakkan rudal balistik dari Jangyon.
Rudal dilaporkan terbang sekitar 620 kilometer, mampu menjangkau seluruh Semenanjung Korea, hingga Pulau Jejudo di selatan Korea Selatan dan Pulau Dokdo di wilayah paling timur.
JCS mengatakan bahwa pihak militer tengah memperkuat pengawasan dan kewaspadaan dalam persiapan kemungkinan peluncuran tambahan, serta menjanga postur kesiapsiagaan penuh di bawah kerja sama dengan Amerika Serikat.
JCS mengecam peluncuran tersebut sebagai provokasi signifikan yang mengganggu perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea, serta komunitas internasional, mendesak Korea Utara untuk menghentikan aksi serupa.
Peluncuran rudal balistik terkini tersebut dilakukan lima hari setelah rezim itu menembakkan 6 rudal balistik dari Nampo ke arah Laut Kuning.
Korea Utara juga menembakkan dua rudal yang diklaimnya sebagai rudal jelajah dari kapal selam pada Minggu (12/03), menjelang latihan militer gabungan antara Seoul dan Washington 'Freedom Shield' yang dimulai pada Senin (13/03) dan akan digelar selama sebelas hari.
Menurut Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), rezim itu sedang mendiskusikan dan mengadopsi langkah praktis penting untuk menggunakan langkah pencegahan yang lebih efektif dan kuat dalam sebuah rapat yang dipimpin oleh Pemimpin Kim Jong-un.