Lembaga pemeringkat kredit internasional, Fitch Ratings, mempertahankan tingkat kredit Korea Selatan di level AA- yang menunjukkan evaluasi 'stabil'.
Fitch Ratings menyampaikan bahwa walaupun terdapat risiko geopolitik bagi Korea Selatan akibat Korea Utara serta elemen tantangan lain yang diakibatkan oleh indikator pemerintahan yang lemah dan penuaan populasi, namun kesehatan fisikal dan kinerja ekonomi makro Korea Selatan tetap kuat seiring pengaktifan di bidang ekspor.
Ditambahkan pula bahwa level kredit Korea Selatan tanpa risiko Korea Utara akan dapat dikategorikan di level AA.
Sehubungan dengan prediksi ekonomi Korea Selatan, Fitch menganalisis ekonomi Korea Selatan akan mencatatkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 1,2 persen akibat kemerosotan permintaan dari luar negeri, serta suku bunga dan harga konsumen yang tinggi, dan faktor lainnya.
Fitch memprediksi kondisi ekspor di semester kedua akan melemah, serta investasi dan konsumsi akan terbatas akibat suku bunga yang tinggi.
Menurutnya, rasio kenaikan harga konsumen di Korea Selatan diperkirakan akan menurun ke kisaran 2 persen, dari 4,8 persen pada bulan Februari lalu.
Ditambahkan bahwa porsi utang rumah tangga dibandingkan PDB Korea Selatan mencatatkan yang tertinggi di dunia, terlebih lagi porsi suku bunga mengambang mencapai 80 persen. Namun, kondisi serupa tidak akan berpengaruh pada sistem keuangan secara menyeluruh.
Di sisi lain, pembukaan kembali aktivitas ekonomi China bermanfaat bagi pengaktifan kondisi ekonomi Korea Selatan di semester kedua, namun efek positif terbatas karena pemulihan kondisi ekonomi berfokus di bidang jasa.