Sehubungan dengan peluncuran rudal balistik Korea Utara pada Kamis (16/03), perwakilan nuklir Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), dan Jepang mengadakan pembicaraan tiga pihak melalui telepon untuk membahas langkah tanggapan.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan bahwa Ketua Juru Runding Perdamaian Semenanjung Korea Kim Geon telah mengadakan pembicaraan via telepon bersama Perwakilan Khusus AS untuk Kebijakan Korea Utara, Sung Kim, dan Direktur Jenderal Biro Urusan Asia dan Oseania di Kementerian Luar Negeri Jepang, Takehiro Funakoshi.
Ketiga pihak mengecam keras peluncuran rudal beruntun Korea Utara, termasuk peluncuran rudal balistik jarak jauh pada Kamis (16/03) ini, yang melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menjelaskan bahwa ketiga pihak menegaskan kembali bahwa Korea Utara pasti harus membayar mahal atas provokasi yang dilakukannya.
Khususnya, provokasi peluncuran rudal balistik jarak jauh ke arah Laut Timur ini dilakukan sebelum keberangkatan Presiden Yoon Suk Yeol ke Jepang, dan dinilai merupakan provokasi signifikan yang secara serius meningkatkan ketegangan regional.
Mereka juga sepakat meningkatkan kerja sama dan komunikasi erat antara ketiga negara untuk mengambil tanggapan tegas dan bersatu dengan dunia internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB.
Selain itu, postur kesiapsiagaan yang kuat antara Korea Selatan dan AS melalui latihan militer gabungan tetap akan dipertahankan, serta pihaknya akan meningkatkan kemampuan manajemen menghadapi ancaman rudal dan nuklir Korea Utara melalui peningkatan kerja sama keamanan trilateral antara Korea Selatan, AS dan Jepang.