Presiden Yoon Suk Yeol menyatakan bahwa EXPO Dunia Busan 2030 akan menjadi peluang untuk berbagi pengalaman dan kekuatan Korea Selatan, serta mencari solusi atas tantangan yang dihadapi umat manusia hingga menciptakan inovasi.
Presiden Yoon mengadakan jamuan makan malam bersama tim investigasi The Bureau International des Expositions (BIE) pada hari Senin(03/04).
Dalam pidato sambutan sebelum jamuan makan malam tersebut, Presiden Yoon mengatakan bahwa Busan adalah kota memposona yang dikunjungi banyak turis, dan telah menyelesaikan berbagai persiapan sebagai kota maritim dunia.
Ia menambahkan, pemerintah Korea Selatan berupaya untuk menarik Expo Dunia 2030 ke Busan agar generasi muda di masa depan bisa berkarya lebih baik.
Yoon menekankan bahwa tim investigasi bisa menyaksikan kemampuan dan daya saing yang luar biasa dari Busan dan Korea Selatan dalam kesempatan kali ini.
Menurut Yoon, Korea Selatan adalah satu-satunya negara yang mampu mengatasi kondisi kemerdekaan, perang dan kemiskinan dalam waktu pendek, serta saat ini memimpin industri tercanggih, dan juga membuka kesempatan dari seluruh masyarakat dunia melalui berbagai kesenian dan budaya.
Kemakmuran Korea Selatan saat ini tercapai melalui upaya untuk kebebasan, koalisi dan kerja sama dengan dunia internasional, sehingga Korea Selatan terus memenuhi tanggung jawab dan kontribusi sebagai anggota dunia Internasional.
Sementara itu, Majelis Nasional Korea Selatan membuka sidang paripurna pada hari Senin(03/04) dan meloloskan resolusi untuk penarikan dan pembukaan EXPO Busan 2030 dengan suara bulat oleh 239 orang anggota parlemen.
Resolusi tersebut mencantumkan keyakinan bahwa pembukaan EXPO Busan 2030 telah disepakati dengan kerja sama yang dibutuhkan untuk menarik dan membuka EXPO Busan.
Selanjutnya Ketua DPR Kim Jin-pyo, Ketua Partai Demokrat Lee Jae-myung, dan Ketua Partai Kekuatan Rakyat Kim Ki-hyun bertemu dengan tim investigasi BIE yang mengunjungi Korea Selatan untuk melakukan ivestigasi dan persiapan terakit kondisi penyelenggaraan EXPO Korea Selatan selama lima hari ke depan.