Akibat kekeringan yang melanda di wilayah Gwangju dan Jeolla Selatan, pemerintah Korea Selatan menyediakan langkah jangka menengah dan panjang untuk menghadapi kekeringan serius akibat perubahaan iklim. 

Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan menyatakan pada hari Senin (03/04) bahwa pihaknya akan berupaya untuk menghadapi kekeringan. 

Upaya tahap pertama yang dilakukan adalah dengan menyediakan tambahan air sebanyak 450 ribu ton per hari saat menghadapi kekeringan yang terjadi secara bersamaan. 

Untuk itu, fasilitas pemasok darurat dipasang di bendungan Juam agar bisa langsung memasok air ke kompleks industri Gwangyang, serta air limbah dari fasilitas manajemen air limbah umum di kota Yeosu dipasok sebagai air khusus pabrik di kompleks industri Yeosu. 

Untuk tahap kedua adalah penyediaan air tambahan sebanyak 160 ribu ton per hari selain penyediaan air tahap pertama pada saat menghadapi munculnya kekeringan yang belum pernah dilakukan sebelumnya akibat perubahaan iklim. 

Langkah memasok air ke kompleks industri Yeosu dan Gwangyang saat situasi darurat setelah menyediakan air tambahan ketika jumlah pengaliran air di sungai Seomjin sudah memadai. 

Selain itu, bendungan khusus air di bawah tanah yang dipasang di wilayah kepulauan Jeolla Selatan terus mengalami kekurangan air. 

Upaya menghadapi kekeringan jangka menengah dan panjang yang diumumkan kali ini akan ditetapkan dalam bulan ini melalui pemeriksaan dan keputusan dari Komisi Manajemen Air Nasional dan lembaga terkait.