Presiden Yoon Suk Yeol meminta pengerahan sumber air yang dimanfaatkan secara maksimal agar penyediaan air minum dan air khusus pabrik tidak mengalami gangguan di tengah kondisi kekeringan di wilayah selatan.
Di dalam sidang kabinet pada hari Selasa (04/04), Presiden Yoon menyatakan bahwa kekeringan dan kebanjiran yang belum pernah dialami di masa lal, terjadi pada saat ini secara bersamaan akibat perubahaan iklim.
Yoon meminta untuk menggunakan fasilitas waduk dari empat sungai yang dibiarkan hingga saat ini, dan memperbaiki fasilitas yang sudah berusia tua dalam waktu dekat.
Presiden meminta penyimpanan air dari anak sungai ke waduk dilakukan, agar persiapan pertanian tidak mengalami gangguan, serta penyediaan pemasokan air dalam kondisi darurat untuk wilayah kepulauan melalui proses penyaringan dari air laut ke air tawar.
Di dalam sidang kabinet hari Selasa, turut dibahas agenda pembuatan UU khusus untuk pendirian Direktorat Jenderal Urusan Angkasa Luar dan Penerbangan.
Yoon menjelaskan bahwa angkasa luar adalah daya gerak utama yang memimpin inovasi teknologi, pertumbuhan ekonomi dan keamanan nasional. Sehingga memiliki dampak besar dari segi pengembangan industri tercanggih lainnya.
Ditambahkan pula, Direktorat Jenderal Urusan Angkasa Luar dan Penerbangan pasti menjadi model inovasi sebagai kelompok fleksibel berdasarkan profesionalisme, serta memimpin pertumbuhan industri urusan angkasa luar dan penerbangan melalui pengembangan teknologi dan kerja sama Internasional.
Yoon menekankan bahwa dirinya lansung memimpin urusan tersebut sebagai Ketua Komisi Urusan Angkasa Luar Nasional.
Sementara itu, Presiden Yoon juga meminta fokus penanganan untuk segera memadamkan kebakaran gunung di Hongseong di Chungcheong Selatan, Hampyeong di Jeolla Selatan, dll. Hingga upaya pencegahan kebakaran gunung akibat kondisi kekeringan.