Satuan Tugas Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah merilis laporan baru tinjauan keselamatan tentang rencana Jepang untuk membuang air yang terkontaminasi dari pembangkit tenaga nuklir Fukushima ke laut.

Dalam laporan keempatnya yang diterbitkan pada hari Rabu (05/04), satgas tersebut menilai bahwa Tokyo Electric Power Company, sebagai operator Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi, memiliki program proteksi radiasi yang andal dan berkelanjutan. 

Mengenai penilaian dampak lingkungan radiologis, gugus tugas mengatakan telah membuat sejumlah rekomendasi dimana penyesuaian atau penjelasan lebih lanjut tentang asumsi dan metodologi harus diberikan. 

Sementara itu turut dinilai bahwa TEPCO telah membuat kemajuan yang signifikan untuk memperbarui rencananya sesuai dengan saran dari satgas. 

Pengawas nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa berencana untuk mengeluarkan laporan komprehensif dalam waktu satu tahun sebelum Jepang mulai membuang limbah air Fukushima.

Sementara itu, sekelompok anggota parlemen dari oposisi utama Partai Demokrat akan mengunjungi Jepang, sehubungan dengan rencana pembuangan air limbah radioaktif ke laut dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang lumpuh di Tokyo. 
 
Rep. Wi Seong-gon dan beberapa anggota parlemen lainnya dari satuan tugas Partai Demokrat terhadap rencana pembuangan air Fukushima akan berangkat untuk perjalanan tiga hari ke Jepang pada hari Kamis. 
 
Anggota parlemen akan bertemu dengan kelompok sipil dan ahli keselamatan nuklir di Tokyo pada hari Kamis sebelum mengunjungi markas Perusahaan Tenaga Listrik Tokyo (TEPCO) dan operator Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi. Mereka berencana untuk mengirimkan permintaan mereka ke TEPCO, termasuk materi yang terkait dengan kontaminasi pembangkit listrik tenaga nuklir. 
 
Pada hari Jumat, anggota parlemen akan melakukan inspeksi di lokasi di dekat pembangkit listrik yang lumpuh dan bertemu dengan penduduk serta pekerja di fasilitas tersebut hingga anggota parlemen di wilayah itu. 
 
Anggota gugus tugas mengunjungi Kedutaan Besar Jepang di Seoul pada hari Rabu untuk menyampaikan keprihatinan mereka tentang rencana pembuangan air limbah pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima .