Diperkirakan jumlah tagihan gas kota dan listrik per rumah tangga akan meningkat dibandingkan tahun lalu walaupun tarifnya dibekukan tahun ini.
Institut Ekonomi Energi Korea memprediksi, rata-rata pengeluaran tahunan untuk gas kota per rumah tangga akan meningkat hampir 23% dari tahun lalu, menjadi 504.000 won jika tarif tidak dinaikkan tahun ini. Hal itu dikarenakan tarif grosir gas untuk penggunaan rumah tangga telah empat kali naik sebesar 5,47 won per megajoule (MJ) tahun lalu.
Sementara untuk tagihan listrik per rumah tangga pun diprediksi naik 17,5% dibanding tahun lalu jika tarif saat ini dipertahankan. Tarif listrik telah tiga kali dinaikkan sebesar 19,3 won tahun lalu, dan naik 13,1 won lagi pada Januari tahun ini. Apabila tarif gas dan listrik dinaikkan lagi, maka pengeluaran tarif per rumah juga akan mengalami kenaikan.
Institut mengatakan, potongan tarif yang seragam harus dihindari karena listrik dan gas sudah dipasok di bawah biaya, sehingga akan menjadi beban keuangan bagi perusahaan listrik negara (KEPCO) dan perusahaan gas nasional (KOGAS).
Tahun lalu, defisit KEPCO melebihi 32 triliun won dan piutang gas mencapai 8 triliun won, sehingga disinyalir sulit untuk diabaikan lagi. Institut menegaskan pemerintah segera memberikan bantuan bagi kalangan masyarakat yang rentan terdampak. Sehubungan dengan itu, pemerintah dan partai berkuasa, membahas soal tarif energi itu dalam pertemuan mereka pada Kamis (06/04).