Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah memata-matai sekutu dekatnya termasuk Korea Selatan terkait upaya menangani perang Rusia di Ukraina.
The New York Times pada hari Sabtu (08/04) melaporkan kumpulan dokumen Pentagon yang bocor melalui media sosial, yang mengungkapkan pengumpulan intelijen rahasia Washington tidak hanya di Moskow tetapi juga sekutu terdekatnya termasuk Ukraina, Israel, Inggris dan Korea Selatan.
Menurut laporan itu, dokumen yang bocor melibatkan setidaknya dua diskusi tentang pertimbangan internal Korea Selatan mengenai apakah akan memberikan peluru artileri AS yang dapat digunakan di Ukraina meskipun ada kebijakan yang melarang pemberian bantuan mematikan.
Surat kabar itu mengatakan mantan Penasihat Keamanan Nasional Kim Sung-han dan mantan sekretaris kepresidenan untuk urusan luar negeri Yi Mun-hui tertangkap sedang membahas kekhawatiran bahwa AS mungkin bukan pengguna akhir amunisi Korea Selatan. Dengan demikian hal tersebut menciptakan kesalahpahaman menjelang pidato Presiden Yoon Suk Yeol dalam kunjungan kenegaraannya ke AS akhir bulan ini.
Dokumen tersebut juga menunjukkan bagaimana AS mengambil debat internal Seoul, mencatat bahwa informasi tersebut berasal dari “laporan sinyal intelijen” merujuk pada komunikasi yang disadap mulai dari panggilan telepon hingga pesan elektronik.