Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Antar-Korea

Korut Tidak Membalas Telepon Reguler Melalui Saluran Komunikasi Militer Selama 4 Hari

Write: 2023-04-10 14:35:36Update: 2023-04-10 16:06:10

Korut Tidak Membalas Telepon Reguler Melalui Saluran Komunikasi Militer Selama 4 Hari

Photo : YONHAP News

Korea Utara tidak memberikan balasan apapun selama empat hari atas telepon reguler melalui saluran komunikasi militer dan kantor penghubung antar Korea. 

Kementerian Unifikasi dan Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan pada hari Senin (10/04), bahwa telepon reguler untuk membuka urusan di kantor penghubung antar Korea dan saluran komunikasi militer tidak berjalan secara normal akibat ketidakadaan balasan dari Korea Utara. 

Juru Bicara Kementerian Unifikasi Koo Byoung-sam menyatakan bahwa komunikasi antar Korea ditutup secara sepihak oleh Korea Utara. Pihaknya mempertimbangkan langkah lanjutan, dan akan segera mengeluarkan pernyataan resmi. 

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Jeon Ha-kyu mengatakan pihaknya mempertimbangkan perkembangan situasi dengan membuka segala kemungkinan yang terjadi termasuk gangguan jalur telepon pihak Korea Utara. 

Dua Korea mengadakan pembicaraan setiap hari secara reguler melalui saluran komunikasi kantor penghubung antar Korea pada pukul 09.00 dan menutup komunikasi pada pukul 17.00, termasuk otoritas militer yang juga menelepon dengan Korea Utara melalui saluran komunikasi militer pada pagi dan siang setiap hari. Namun Korea Utara tidak membalas komunikasi reguler tersebut sejak tanggal 7 April lalu. 

Menurut Kementerian Unifikasi, terputusnya komunikasi reguler melalui kantor penghubung antar Korea dan saluran komunikasi militer selama lebih satu hari merupakan kali pertama setelah pemulihan saluran telepon kantor penghubung antar Korea sejak bulan Oktober tahun 2021 lalu. 

Belum dipastikan mengapa Korea Utara tidak membalas komunikasi antar Korea, namun hal tersebut diperkirakan sebagai protes atas pelaksanaan latihan militer antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, dan publikasi laporan Hak Asasi Manusia Korea Utara. 

Sementara itu, pesawat pengintai penyadapan komunikasi Angkatan Udara AS terbang di udara Korea Selatan pada hari Senin (10/04) untuk memantau Korea Utara. 

Menurut otoritas militer, Pesawat pengintai Sinyal RC-135V/W Rivet Joint berangkat dari Okinawa Jepang menuju Semenanjung Korea untuk mengintai kondisi Laut Barat, udara di wilayah metropolitan Seoul, serta bagian laut timur dari Provinsi Gangwondo. 

RC-135V yang dilengkapi sensor tercanggih bisa menangkap sinyal persiapan peluncuran misil dari sejauh ratusan kilometer. Selain itu, pesawat pengintai pasukan AS di Korea Selatan, RC-12X juga terbang di udara bagian utara wilayah metropolitan Seoul. 

AS tampaknya melakukan penerbangan pengintaian tersebut berdasarkan pertimbangan dalam menghadapi terjadinya provokasi tambahan Korea Utara yang tidak membalas komunikasi reguler dengan Korea Selatan.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >