Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya akan meminta langkah khusus kepada Amerika Serikat (AS) jika diperlukan setelah proses investigasi selesai, terkait kasus penyadapan Kantor Kepresidenan oleh badan intelijen AS.
Seorang pejabat Kantor Kepresidenan mengatakan bahwa proses tersebut akan terlaksana berdasarkan hubungan kepercayaan yang telah dibentuk.
Sehubungan dengan kasus kali ini, dia mengatakan bahwa laporan media AS belum dipastikan, sehingga Kementerian Pertahanan AS juga meminta investigasi kepada Kementerian Kehakiman. Untuk itu, kebenaran fakta dalam kasus kali ini harus lebih dulu dibuktikan.
Ditambahkan pula, waktu pengeluaran laporan media AS harus diperhatikan, karena kebanyakan data yang bocor mengenai isi terkait perang antara Rusia dan Ukraina.
Dia menambahkan bahwa apabila ada kelompok yang menganggap kasus kali ini secara berlebihan atau mengganggu hubungan aliansi menjelang Konferensi Tingkat Tinggi antara Korea Selatan dan AS, kelompok itu pasti akan menerima protes masyarakat.
Sehubungan dengan permintaan jawaban kepada AS, dia mengatakan bahwa kasus kali ini melibatkan negara lain selain Korea Selatan seperti Israel, Perancis, Inggris, Türkiye, dll, sehingga perlu mencermati bagaimana negara-negara lain mengambil langkah.
Pejabat tersebut juga menjawab bahwa upaya pencarian kebenaran fakta dalam kasus ini juga dilaksanakan oleh Korea Selatan dan AS.
Dia membantah kritik partai oposisi yang mengatakan bahwa kasus kali ini terjadi karena pemindahan Kantor Kepresidenan, dengan mengatakan Kantor Kepresidenan di Yongsan lebih aman daripada Cheongwadae.
Ketika ditanya apakah ada rencana untuk memeriksa kondisi keamanan internal untuk menegaskan ada atau tidaknya penyadapan, pejabat tersebut mengatakan pemeriksaan keamanan rutin dilaksanakan sejak dulu hingga saat ini.
Dia menekankan kembali bahwa kondisi keamanan Badan Keamanan Nasional lebih kuat dan aman daripada Choengwadae.