Kepala Staf Gabungan (JCS) mengatakan pada hari Kamis (13/04) bahwa Korea Utara menembakkan rudal balistik tak dikenal ke arah Laut Timur pada hari sebelumnya. Militer Korea Selatan sedang menganalisis hal itu yang mencakup detail peluncuran, termasuk jangkauan, kecepatan, serta ketinggian.
Peluncuran rudal kali ini terjadi di tengah penolakan terus-menerus oleh Korea Utara untuk menanggapi kontak reguler melalui jalur komunikasi antar-Korea yang dimulai pada Jumat (07/04) lalu.
Itu juga terjadi dua hari setelah media Korea Utara melaporkan bahwa pemimpin Kim Jong-un menekankan perlunya memperkuat pencegahan perang negara itu dengan meningkatkan kecepatan dengan cara yang "lebih praktis dan ofensif".
Peluncuran rudal balistik kali ini, terjadi 17 hari setelah penembakan rudal balistik jarak pendek, yang menandai peluncuran rudal balistik kesembilan tahun ini.