Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo mengatakan bahwa perlindungan jiwa masyarakat adalah tugas utama negara, sehingga meminta pelaksanaan rencana pencegahan tindakan bunuh diri yang dipraktekkan pemerintah.
PM Han menyatakan pada hari Jumat (14/04) bahwa 36% diantara orang yang mencoba membunuh diri ingin meminta bantuan kepada orang sekitarnya, dan hal itu adalah penyebab dimana seluruh masyarakat termasuk pemerintah harus menaruh perhatian pada pencegahan bunuh diri dan memberikan bantuan secara aktif.
Menurut hasil survei pemerintah, 13 ribu orang memilih bunuh diri di Korea Selatan pada tahun 2021 lalu, dan rasio pembunuhan diri per 100 ribu orang penduduk di Korea Selatan paling tinggi diantara negara anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).
Sehubungan dengan rencana dasar pencegahan bunuh diri ke-5 yang dipraktekkan selama 5 tahun ke depan, PM Han menyatakan bahwa waktu pelaksanaan tes kondisi mental yang berlangsung sekali tiap 10 tahun diperpendek ke sekali dua tahun.
Untuk mencari kelompok yang berisiko tinggi dalam bunuh diri, pemerintah menyuguhkan jasa kesehatan mental melalui kunjungan langsung bersama dukungan ekonomis, serta juga menguatkan jasa konsultasi terhadap kelompok khusus yang mengalami kekerasan di sekolah atau kerugian tindak kriminal, dll.
Selain itu, pemerintah berupaya untuk meningkatkan perhatian regional terhadap pencegahan bunuh diri dengan lebih memperhatikan keluarga yang ditinggalkan dari orang yang bunuh diri atau orang yang mencoba bunuh diri, dll.
PM Han meminta perhatian besar dalam upaya pencegahan bunuh diri karena perhatian bantuan kita bisa mencegah pembunuhan diri.