Kementerian Pertahanan Korea Selatan menilai bahwa rudal balistik antar benua (ICBM) terbaru Korea Utara, Hwasong-18 berada di dalam pengembangan tahap menengah.
Pihaknya menyatakan bahwa uji coba peluncuran Hwasong-18 Korea Utara hari Kamis (13/04) lalu dilaksanakan untuk pengembangan rudal balistik jarak panjang berbahan bakar padat.
Menurutnya, kondisi pengembangannya berada di dalam pengembangan tahap menengah, serta masih banyak waktu dan upaya tambahan untuk menyempurnakan pengembangannya.
Khususnya, teknologi mesin bertingkat berbahan bakar padat, pemisahan tahap, pemisahan dengan menangguhkan waktu, dll yang diumukan Korea Utara hari Jumat (14/04) bukan teknologi baru, melainkan teknologi umum yang harus dilewati dalam proses pengembangan rudal balistik.
Sehubungan dengan hal tersebut, militer Korea Selatan menyatakan bahwa Korea Selatan memiliki teknologi rudal balistik berbahan bakar padat yang lebih efektif dan canggih daripada teknologi Korea Utara.
Kementerian Pertahanan juga membatasi kekhwatiran netralisasi atau ketidakmampuan Kill Chain oleh rudal balistik berbahan bakar padat Korea Utara.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa militer Korea Selatan telah memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan menyerang ancaman Korea Utara, serta Sistem Tiga Poros Korea Selatan seperti Kill Chain, Sistem Pertahanan Udara dan Rudal Korea(KAMD), Hukuman dan Pembalasan Masif Korea Selatan(KMPR) terus mengalami kemajuan sesuai perubahaan ancaman Korea Utara.