Korea Selatan dan Jepang memulai proses saling mengembalikan kedua negara pada 'daftar putih' negara dengan status perdagangan jalur cepat.

Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Korea Selatan pada Jumat (14/04) menyampaikan bahwa pihaknya bersama Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang telah menggelar pertemuan virtual pada pekan lalu untuk membahas secara intensif isu-isu untuk menyelesaikan perselisihan perdagangan kedua negara. 

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemerintah meninjau kondisi pengoperasian sistem kontrol ekspor dan juga berbagi perkembangan prosedur yang diperlukan untuk mengembalikan ke daftar putih.

Terlebih, sejumlah pejabat senior pemerintah Jepang secara langsung akan mengunjungi Korea Selatan mulai Selasa (18/04) besok hingga 20 April untuk melakukan diskusi tentang sistem kontrol ekspor dan arah menajemennya ke depan. 

Pada tahun 2019, Jepang menghapus Korea Selatan dalam daftar itu dalam perselisihan yang dipicu putusan Pengadilan Tinggi Korea Selatan yang memerintahkan perusahaan-perusahaan Jepang membayar kompensasi kepada korban kerja paksa Korea di masa penjajahan. 
 
Sengketa sejarah meluas ke masalah lain, dengan kedua negara saling menurunkan status perdagangan. Tokyo memperketat kontrol ekspor ke Korea Selatan, sementara Seoul menggugat Jepang kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai tindak balasannya. 
 
Negosiasi dengan Jepang baru-baru ini secara aktif dimulai, setelah pemerintah Seoul mengumumkan akan menggunakan dana lokal untuk memberi kompensasi kepada korban kerja paksa tanpa memerlukan kontribusi dari perusahaan-perusahaan Jepang.