Korea Selatan melaporkan penambahan dua kasus cacar monyet (Mpox) sehingga total pasien cacar monyet di Korea Selatan menjadi 18 kasus hingga hari Rabu (19/04). Penambahan kasus tersebut muncul hanya dalam sehari, menyusul tiga kasus tambahan yang dikonfirmasi pada Selasa (18/04). 

Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahanan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan dalam pengarahan pers pada Rabu ini, bahwa semua kasus tambahan tersebut merupakan penularan lokal.  

Otoritas kesehatan mengatakan bahwa tidak seperti pandemi COVID-19, meski wabah cacar monyet yang akhir-akhir ini jumlah kasusnya terkonfirmasi terus meningkat, namun kemungkinan kecil untuk menular dalam skala besar. 

Wakil menteri untuk manajemen bencana dan keselamatan Kim Sung-ho menyampaikan pada Rabu (19/04),  kemungkinan epidemi sangat rendah. Hal itu dikarenakan virus cacar monyet ditularkan melalui kontak kulit ke kulit secara langsung, bukan transmisi pernapasan seperti yang terjadi pada penularan virus corona. 

Kim mengimbau orang-orang yang mengalami gejala terkait untuk segera  melapor ke pihak berwenang dan meminta staf medis untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan, guna mencegah penularan lokal lebih lanjut.

Di tengah kekhawatiran atas virus cacar monyet itu, tren penurunan pasien kritis COVID-19 dan jumlah kasus kematian akibat virus corona terus menurun di Korea Selatan. Tingkat fatalitas mingguan pun menyentuh titik terendah untuk pertama kalinya dalam tiga puluh minggu terakhir. 

Kim membeberkan bahwa jumlah rata-rata kasus harian COVID-19 minggu lalu turun 0,2% dibandingkan seminggu sebelumnya, menjadi 10.691 kasus virus corona yang merupakan terendah sejak akhir Februari lalu. 

Namun demikian, jumlah pasien berusia 60 tahun ke atas yang dikonfirmasi positif COVID-19 terus meningkat selama empat minggu berturut-turut.