Rusia mengeluarkan peringatan keras terkait ungkapan Presiden Yoon Suk Yeol tentang kemungkinan dukungan senjata untuk Ukraina.

Kementerian Luar Negeri Rusia pada Kamis (20/04) kembali mengingatkan dukungan senjata kepada Ukraina dianggapnya sebagai tindakan melawan Rusia.

Ketika ditanya wartawan, juru bicara kementerian Maria Zakharova mengatakan, dukungan senjata untuk Ukraina akan berdampak sangat negatif pada hubungan bilateral Korea Selatan dan Rusia dan pihaknya akan mempertimbangkan sikap terkait kondisi Semenanjung Korea.

Sebelum itu, Kantor Kepresidenan Rusia pun membuat sikap yang luar biasa cepat.

Juru Bicara Istana Negara Kremlin, Dmitry Peskov mengomentari, jika Korea Selatan mengirim senjata ke Ukraina, itu berarti keterlibatan dalam konflik pada tingkat tertentu. Ditambahkannya, Korea Selatan dinilai mengambil sikap yang tidak bersahabat terhadap Rusia terkait kondisi Ukraina dan kemungkinan dukungan senjata juga sejalan dengan sikap itu.

Peskov juga mengkritik negara Barat ingin melibatkan lebih banyak negara pada konflik Rusia dan Ukraina, telah mendekati garis merah terkait penyediaan senjata dan menjadi pihak bersangkutan dalam konflik.

Pada bulan Oktober lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri mengatakan jika Rusia bekerja sama dengan Korea Utara di bidang nuklir, bagaimana Korea Selatan menanggapinya.

Kemudian, Rusia menetapkan Korea Selatan sebagai negara tidak bersahabat yang berpartisipasi dalam sanksi negara Barat terhadap Rusia.

Dikhawatirkan ungkapan Presiden Yoon tentang kemungkinan dukungan senjata bisa berpotensi meningkatkan ketegangan antara Korea Selatan dan Rusia.