Pemerintah Korea Selatan memilih inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir untuk memperkuat kemampuan pertahanan negara seperti kecerdasan buatan dan ruang angkasa.
Kementerian Pertahanan menetapkan 'Rencana Dasar Inovasi Teknologi Ilmu Pengetahuan Pertahanan 2023-2037' untuk memperkuat kemampuan pertahanan pada hari Rabu (19/04).
Dalam rencana tersebut, Kementerian memilih 30 teknologi strategis pertahanan yang membutuhkan investasi dan pengembangan strategis seperti pengenalan medan perang yang cerdas, pengawasan dan pengintaian berbasis ruang angkasa, dan pertahanan rudal.
Sebagai langkah awal, Kementerian meningkatkan proporsi anggaran untuk penelitian dan pengembangan (Litbang) pertahanan dari anggaran belanja pertahanan yang semula 9% menjadi 10% hingga tahun 2027 untuk mendukung dan memelihara teknologi pertahanan strategis.
Selanjutnya, Kementerian berencana untuk meningkatkan partisipasi industri, akademisi, dan lembaga penelitian dalam Litbang pertahanan untuk memajukan keahlian peneliti pertahanan, dan juga memperluas kerja sama sipil-militer dan internasional dalam ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan.
Kementerian mengatakanakan pihaknya bersama Badan Administrasi Program Akuisisi Pertahanan membuat rencana pelaksanaan tugas dan meninjaunya setiap tahun untuk menjalankan tugas-tugas yang dicantumkan dalam rencana dasar secara sistematis.
Sementara itu, dengan keluarnya dari sistem evaluasi seragam yang berorientasi pada kinerja saat ini, kementerian telah mengubah sistem. Sehingga hasil dan proses keseluruhan dapat dievaluasi serta memperbaikai proses Litbang untuk mencerminkan karakteristik kecerdasan buatan dan Big data.