Pemerintah Korea Selatan menyatakan penyesalannya atas pengiriman persembahan dan kunjungan pejabat politik Jepang ke Kuil Yasukini.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan hal itu dalam tanggapan atas nama Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Selatan pada hari Jumat (21/04). Pihaknya menyatakan penyesalan dan kecewa yang mendalam atas persembahan atau kunjungan pejabat politik tingkat pimpinan Jepang ke Kuil Yasukuni, yang menempatkan penjahat perang kelas A setelah Perang Dunia II.
Kementerian tersebut mendesak pemerintah Jepang untuk mengenal sejarah dengan benar dan menunjukkan introspeksi diri yang tulus atas sejarah masa lalu.
Kuil Yasukuni menempatkan 2,46 juta orang militer Jepang termasuk Hideki Tojo yang menimbulkan Perang Pasifik dengan perintah serangan mendadak ke Pelabuhan Mutiara dan 14 orang penjahat perang kelas A.
Untuk upacara selamatan besar musim semi yang berlangsung selama dua hari mulai Jumat (21/04) ini, PM Fumio Kishida mengirimkan persembahan. Serta sebanyak 87 orang anggota majelis Jepang memberikan penghormatan secara bersamaan ke Kuil Yasukuni.