Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Internasional

Jepang Akan Membuang Air Terkontaminasi Zat Radioaktif PLTN Fukushima Setelah Bulan Juli Mendatang

Write: 2023-04-25 15:05:31Update: 2023-04-25 15:42:48

Jepang Akan Membuang Air Terkontaminasi Zat Radioaktif PLTN Fukushima Setelah Bulan Juli Mendatang

Photo : YONHAP News

Terdapat spekulasi bahwa pembuangan air tekontaminasi zat radioaktif Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Jepang akan dilakukan setelah bulan Juli tahun ini. 

Badan Lingkungan Hidup Korea Selatan langsung mengunjungi Tokyo Electric Power Company (TEPCO) dan pemerintah untuk menyatakan protes atas hal itu.

Pipa di PLTN Fukushima terkontaminasi zat radioaktif tingkat tinggi, karena mengeluarkan uap yang mengandung zat radioaktif ketika PLTN Fukushima meledak. 

Sebelum membongkar PLTN, pipa yang memiliki panjang 130 meter harus lebih dulu dibongkar. Namun proses itu tidak mengalami kemajuan karena proses pemotongan dari jarak jauh sulit untuk dilakukan. 

Selain itu, ada kemungkinan besar lantai reaktor 1 PLTN Fukushima dimana bahan nuklir mencair memiliki lubang yang besar. 

Ada banyak unsur yang menyebabkan air terkontaminasi zat radioaktif masih tersisa di PLTN, namun waktu pembuangan air terkontaminasi zat radioaktif sudah semakin dekat. 

Media Jepang melaporkan bahwa proses penggalian terowongan yang bejarak 1 km untuk membuang air terkotaminasi hampir selesai, sehingga pembuangan air bisa dilakukan setelah bulan Juli mendatang. 

Badan Lingkungan Hidup Korea Selatan memprotes keras hal tersebut dengan langsung mengunjungi TEPCO dan pemerintah Jepang. Menurut mereka, pembuangan air terkontaminasi zat radioaktif tidak masuk akal. Karena jenis zat radioaktif yang terkandung di dalam air tersebut belum dijelaskan secara rinci. 

Pihaknya telah menyampaikan surat protes kepada Kementerian Industri dan Ekonomi Jepang serta TEPCO, namun surat protes tersebut tidak diterima oleh pihak Jepang.

Menjelang pembuangan air terkontaminasi zat radioaktif PLTN Fukushima, koalisi antara badan sipil Korea Selatan dan Jepang yang menentang hal tersebut semakin aktif dilaksanakan.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >