Pemerintah Indonesia tengah menjalankan operasi untuk mengevakuasi 1.200 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Sudan. Namun lebih dari 300 orang WNI saat ini belum diketahui status keberadaanya, sehingga masih terus diupayakan.
Menurut media dari Indonesia, Kompas pada hari Selasa (25/04), Kementerian Luar Negeri Indonesia telah mengevakuasi 538 orang WNI dari wilayah yang berisiko tinggi di Sudan melalui evakuasi tahap pertama.
Mereka berkumpul di Kedutaan Besar Indonesia untuk Sudan di Khartoum dan berpindah ke kota Port Sudan sejauh 800 km dari Khartoum dengan naik bus, kemudian menuju ke Arab Saudi melalui jalur laut.
Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa pihaknya telah bersiap untuk mengevakuasi 289 orang WNI lainnya dan akan meninggalkan Khartoum setelah menyediakan kendaraan dan bahan bakar yang dibutuhkan.
Namun, ada WNI yang saat ini belum dikonfirmasi status keberadaannya oleh pemerintah Indonesia. Menurut Pemerintah Indonesia, ada sebanyak 1.209 orang WNI tinggal di Sudan, dan 827 orang diantaranya telah berkomunikasi. Sehingga 538 orang berhasil dievakuasi dari Sudan, dan 289 orang lainnya masih menuggu. Namun 382 WNI lainnya masih belum dapat dikonfirmasi.
Pemerintah Indonesia terus mencoba melakukan kontak dengan mereka melalui famili atau kenalannya.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menghimbau masyarakat Indonesia yang masih berada di Sudan untuk dapat segera melaporkan keberadaan dan kondisi masing-masing ke Kedutaan Besar Indonesia untuk Khartoum agar bisa segera dievakuasi pada tahap kedua.