Korea Selatan telah rampung untuk mengembangkan senjata anti-pesawat laser yang mampu menembak jatuh drone Korea Utara yang melakukan invasi wilayah udara negaranya. 

Seorang pejabat pemerintah mengatakan bahwa Badan Pengembangan Pertahanan (ADD) memutuskan kesesuaian untuk pertempuran pada hari Selasa (25/04) setelah melakukan evaluasi uji pada 'Laser Senjata Anti-Pesawat Block-I."

Dilaporkan bahwa dalam pengujian itu, Block-I menembakkan laser sebanyak 30 kali dan mengenai semua 30 drone yang tengah terbang sejauh 3 kilometer. 

Seiring dengan evaluasi tersebut, senjata itu diperkirakan akan diproduksi secara massal mulai tahun depan, dan bahkan kemungkinan penempatannya di lapangan tempur paling cepat pada tahun depan. 

Selain itu, otoritas militer Korea Selatan akan secara aktif mengembangkan sistem persenjataan yang mampu mencegah rudal hipersonik di tengah penerbangan. 

Direktorat Jenderal Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan menyampaikan bahwa rencana strategis dasar untuk proyek rudal berpemandu darat-ke-udara jarak jauh  L-SAM 2 telah ditinjau, dan disahkan dalam Komite Promosi Proyek Pertahanan ke-153 pada hari Selasa (25/04). 

DAPA memperkirakan bahwa melalui proyek tersebut, Korea Selatan akan mengamankan senjata berpemandu yang mampu menembak rudal hipersonik di tengah penerbangan untuk pertama kalinya di dunia. 

Direncanakan, sistem L-SAM 2 akan dikerahkan ke lapangan sesungguhnya hingga 2035 dengan menelan biaya sekitar 2,7 triliun won.