Pemerintah Korea Selatan telah memutuskan akan mengumumkan hasil peninjauan sendiri tentang air yang terkontaminasi dari segi ilmiah dan teknologi, sebelum pembuangan air yang terkontaminasi dari pembangkit tenaga nuklir Fukushima dibuang ke laut.
Komisi Keamanan dan Keselamatan Nuklir Korea (NSSC) pada hari Rabu (26/04), menggelar sesi pengarahan tentang tanggapan terhadap air yang terkontaminasi di Fukushima dan mengumumkan rencana peninjauannya sendiri.
Pemerintah Korea Selatan menanggapi pembuangan air yang terkontaminasi Jepang dengan membentuk satuan tugas (Satgas) yang dipimpin oleh Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah.
NSSC dalam satgas sedang melakukan pengawasan laut dan peninjauan ilmiah dengan teknologi sementara Institut Keamanan Nuklir Korea (KINS) yang meninjau seluruh rencana pembuangan air terkontaminasi.
Hasil peninjauan itu akan diumumkan setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) merilis laporan terakhirnya tentang evaluasi rencana pembuangan air yang terkontaminasi pada akhir bulan Juni.
Sehubungan dengan itu, perwakilan NSSC mengatakan, IAEA tidak mengizinkan masing-masing negara mengumumkan hasil peninjauan dan analisis sebelum dirilis hasil peninjauannya. Maka NSSC akan mengumumkan hasi peninjauannya yang komprehensif secepat mungkin setelah ada hasil dari IAEA.
Apabila terdapat kekurangan dalam peninjauan NSSC, pihaknya akan memprotes tentang proses peninjauan badan pengawas Jepang.
IAEA berencana untuk merilis laporan ke-5 yang memeriksa proses pengaturan Komite Pengaturan Nuklir Jepang dan laporan ke-6 yang memverifikasi silang unsur air yang terkontaminasi di Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) pada bulan Mei. Kemudian menghasilkan laporan terakhir dengan menyusun semua laporan sejauh ini.
NSSC menambahkan hasil analisis air yang terkontaminasi, yang diikutsertai KINS telah diserahkan pada 14 April lalu.