Ekspor Korea Selatan menyusut selama tujuh bulan berturut-turut di bulan April, karena sebagian besar disebabkan oleh permintaan yang terus menurun dalam industri semikonduktor.
Menurut data dari Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi pada hari Senin (01/05), ekspor mencapai 49,6 miliar dolar AS pada bulan April, turun 14,2% dari tahun sebelumnya.
Ekspor telah membukukan rekor negatif terpanjang sejak periode yang berlangsung dari Desember 2018 hingga Januari 2020, mempertahankan penurunan tahunan sejak Oktober lalu setelah pengetatan moneter yang agresif oleh negara-negara besar untuk mengekang inflasi serta perlambatan ekonomi.
Pengiriman keluar semikonduktor, barang ekspor utama Korea Selatan, mencapai 6,4 miliar dolar AS bulan lalu. Turun 41% tahun ke tahun karena penurunan permintaan dan harga chip.
Pertumbuhan ekspor tahunan di industri chip telah mencatat angka negatif selama sembilan bulan berturut-turut sejak Agustus lalu.
Angka tersebut terutama dipengaruhi oleh penurunan ekspor ke Cina sebesar 26,5% dalam setahun. Sementara pengiriman ke kawasan ASEAN turun 26,3%. Dimana kedua pasar tersebut merupakan tujuan utama ekspor chip Korea Selatan.
Meskipun impor pada bulan April membukukan penurunan 13,3% dari tahun ke tahun sebesar 52,2 miliar dolar yang didorong terutama oleh penurunan harga energi global, neraca perdagangan masih mencatat defisit sebesar 2,6 miliar dolar pada bulan lalu dan melanjutkan defisit perdagangan selama 14 bulan berturut-turut.