Korea Utara terus melontarkan kecaman yang kuat selama tiga hari mengenai "Deklarasi Washington" yang dicapai Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) dalam kunjungan presiden Yoon ke Washington pekan lalu.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) dan Harian Resmi Korea Utara Rodong Sinmun pada hari Senin (01/05), memuat sejumlah artikel yang dikeluarkan oleh China dan Rusia untuk mengutuk "Deklarasi Washington" tersebut.
Adapun, dalam sebuah komentar yang dirilis dalam KCNA atas nama penasihat keamanan internasional Choi Joo-hyun, media itu mengecam keputusan Kementerian Pertahanan Korea Selatan. Dimana penyebaran kapal selam bertenaga nuklir AS di Semenanjung Korea tidak melanggar Deklarasi Denuklirsasi di Semenanjung Korea, adalah pernyataan yang tidak masuk akal.
Pada hari Minggu (30/04) kemarin, Rodong Shinmun dan Korean Central Television Korea (KCTV) mempublikasikan pernyataan adik perempuan pemimpin Kim Jong-un, Kim Yo-jong secara tidak biasa.
Dalam pernyataan tersebut, lebih banyak aset strategis nuklir dikerahkan di wilayah semenanjung Korea, maka tindakan pertahanan diri Korea Utara pun akan semakin meningkat.
Korea Utara mengungkapkan, akan meningkatkan daya pencegahan militer yang dibutuhkan. Sehubungan dengan "Deklarasi Washington" yang secara jelas menunjukkan komitemen untuk invasi melawan Korea Utara. Dilanjutkan, itu adalah tindakan yang tidak dapat diterima dan harus direspon secara serius.