Wakil Perdana Menteri Urusan Perekonomian Korea Selatan Choo Kyung-ho beretemu dengan Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani yang sedang mengunjungi Korea Selatan untuk menghadiri Rapat Tahunan Bank Pembangunan Asia (ADB) ke-56.
Dalam pertemuan itu, Choo dan Sri membahas isu ekonomi yang dimiliki kedua negara dan arah kerja sama untuk perkembangan ekonomi regional.
Choo mengatakan sejumlah perusahaan Korea Selatan sedang berinvestasi di sekotor otomotif, baterai, baja dan petrokimian di Indonesia. Selanjutnya ia meminta pemerintah Indonesia untuk berupaya dalam menyelesaikan kesulitan perusahaan Korea Selatan di Indonesia, seperti pemotongan bea masuk bahan baku dan penyingkatan periode pengembalian pajak pertambahan nilai.
Terkait pemindahan ibu kota baru Indonesia, Choo meminta untuk perluasan kerja sama tingkat praktik seperti infrastruktur dan pembentukan kota pintar dari kerja sama penasihatan kebijakan selama ini. Dimana pemerintah Korea Selatan akan memperkuat dukungan untuk hal tersebut.
Selain itu, Choo meminta kolaborasi Indonesia untuk melancarkan pembahasan dukungan Dana Kerjasama Pembangunan Ekonomi (EDCF) untuk pengembangan kawasan pertumbuhan inovatif berbasis teknologi hijau di Indonesia.
EDCF adalah dana bantuan pembangunan resmi pemerintah Korea Selatan dan digunakan untuk mendukung pembelian fasilitas atau peralatan industri dan dana konstruksi dalam bentuk pinjaman.
Menanggapi hal tersebut Menteri Sri membalas, bahwa pengalaman pembangunan Korea Selatan menjadi acuan bagi Indonesia. Ia menambahkan bahwa Indonesia akan berupaya untuk mengatasi tantangan serta memajukan kerja sama EDCF agar investasi perusahaan Korea Selatan di Indonesia dapat terus berlanjut.
Sri juga mengharapkan kemitraan Korea Selatan dan Indonesia dapat ditingkatkan untuk memimpin perkembangan ekonomi regional.
Kedua pihak sepakat untuk memperkuat kerja sama menjelang 50 tahun hubungan diplomatik di tahun ini.