Korea Selatan dan Indonesia telah mencari cara untuk memperkuat kerja sama antara perusahaan di kedua negara terkait proyek pemindahan ibu kota baru Indonesia.

Wakil Menteri Strategi dan Keuangan Korea Selatan Bang Ki-sean menemui Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono yang sedang menghadiri Rapat Tahunan Bank Pembangunan Asia (ADB) di Songdo, Incheon pada Rabu (03/05).

Bang yang mengepalai tim dukungan ekspor dan pesanan 'One stop' memperkenalkan diri sebagai pegawai pemasaran untuk ekspor dan pemesanan Korea Selatan, mengusulkan acara penjelasan daring untuk membahas kerja sama antara perusahaan dari kedua negara.

Dia meminta perhatian pihak Indonesia supaya Korea Selatan dapat berpartisipasi dalam pembangunan terowongan bawah laut untuk menghubungkan Bandara Balikpapan dan pusat administrasi Ibu Kota Nusantara senilai satu miliar dolar AS dan juga terus berperan sebagai penasihat kebijakan Indonesia melalui Program Kemitraan Inovasi Ekonomi.

Bang pun meminta perhatian pemerintah Korea Selatan dalam melaksanakan nota kesepahaman yang disepakati pemerintah maupun perusahaan dari kedua negara, terkait kerja sama pembangunan ibu kota baru.

Sementara itu, pemerintah Korea Selatan menyelenggarakan 'Project Plaza' di kota Songdo, Incheon selama tiga hari untuk membantu perusahaan Korea Selatan menerima pesanan proyek luar negeri.

Dalam kesempatan Rapat Tahunan ADB tersebut, penyelenggara acara bersama Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya, Badan Promosi Perdagangan dan Investasi Korea (KOTRA), dan Bank Ekspor-Impor Korea mengundang sebanyak 40 pemiliki proyek di bidang infrastruktur, energi, dan kota pintar pada acara 'Project Plaza'.

Pada acara hari pertama, sekitar 150 orang peserta termasuk perwakilan  ADB berbagi informasi tentang proyek luar negeri dan membahas cara untuk memperluas kesempatan berpartisipasi dalam pengembangan infrastruktur di luar negeri.

Pada acar hari kedua, diadakan konsultasi proyek antara pemesan luar negeri dengan perusahaan Korea Selatan.

Menurut Kementerian Strategi dan Keuangan Korea Selatan, 40 pemilik proyek prospektif dari 23 negara akan melakukan sekitar 160 konsultasi tatap muka dengan 80 perusahaan domestik.