Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang tengah memeriksa proses penanganan air terkontaminasi zat radioaktif Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Jepang mengumumkan aktivitas Komisi Pengaturan Nuklir Jepang.
Di dalam laporannya, IAEA menyatakan bahwa Komisi Pengaturan Nuklir Jepang tidak mencabut nuklida yang bisa berpengaruh buruk pada tubuh manusia.
Sebelumnya IAEA telah menginstruksikan memilih nuklida yang akan diperiksa pada bulan Februari lalu, namun Tokyo Electric Power Company (TEPCO) hanya mengukur 30 jenis nuklida dari sebelumnya yakni 64 jenis, serta otoritas Jepang juga mengakuinya.
Selain itu, bahan radioaktif yaitu tritium yang masih tertinggal melalui proses pembenian pernah menimbulkan kontroversi.
Selanjutnya, IAEA menyatakan bahwa Komisi Pengaturan Nuklir Jepang memenuhi fungsi dan peranan sebagai lembaga independen.
IAEA akan mengumumkan laporan yang mengandung kesimpulan terakhir terhadap subyek pemeriksaan keamanan terkait pembuangan air terkontaminasi zat radioaktif.
Pemerintah Jepang sebelumnya menyatakan bahwa waktu tangki penyimpan air terkontaminasi zat radioaktif penuh ditunda ke bulan Februari tahun depan, namun pembuangan air tersebut akan dilaksanakan pada musim semi atau panas tahun ini.