Sehubungan dengan pengiriman tim inspeksi pemantauan pembuangan air terkontaminasi zat radioaktif Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menyatakan bahwa hal itu merupakan peluang untuk mengevaluasi dan memantau keamanan penanganan air terkontaminasi zat radioaktif. 

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan melaporkan pada hari Selasa (09/05) bahwa tim inspeksi Korea Selatan yang akan diutus ke Jepang pada tanggal 23-24 Mei mendatang akan memeriksa fasilitas manajemen air terkontaminasi zat radioaktif dan mengambil informasi terkait analisis dari segi sains dan teknologi. 

Juru Bicara Kemenlu Im Soo-suk juga mengatakan, bahwa pengiriman tim inspeksi pakar Korea Selatan ke Jepang yang terpisah dari pemeriksaan oleh Badan Energi Atom Internasional(IAEA) berperan penting untuk menjawab kekhawatiran masyarakat Korea Selatan. 

Namun, berbeda dengan pandangan pemerintah Korea Selatan, pihak Jepang justru menyatakan tim inspeksi Korea Selatan tidak menilai keamanan pembuangan air terkontaminasi zat radioaktif. 

Menteri Ekonomi dan Industri Jepang Yasutoshi Nishimura mengatakan pada hari Selasa (09/05) bahwa dirinya berharap pemahaman Korea Selatan mengenai keamanan pembuangan air terkontaminasi zat radioaktif bisa lebih terbuka. Namun tim inspeksi Korea Selatan tidak menilai atau menegaskan keamanan air tersebut. 

Dia mengatakan bahwa pihaknya akan menjelaskan kondisi penyimpanan air terkontaminasi zat radioaktif dan konstruksi fasilitas pembuangan, serta menegaskan akan membuang air dengan menurunkan kadar zat radioaktif. 

Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi juga mengatakan, bahwa pihaknya akan terus menjelaskan proses terkaitnya secara transparan berdasarkan bukti yang tepat dari segi sains. Ia juga berharap pemahaman masyarakat Korea Selatan mengenai keamanan bisa diperdalam. 

Sementara Korea Selatan dan Jepang menyepakati untuk pengiriman tim inspeksi Korea Selatan ke PLTN Fukushima di dalam Konferensi Tingkat Tinggi di Seoul pada tanggal 7 Mei lalu.