Sistem mitigasi prakiraan banjir saat ini telah menggunakan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan. Sehingga waktu prakiraan bencana banjir dapat diprediksi lebih cepat dua kali lipat karena waktu analisis data terkait oleh tenaga manusia sudah berkurang.
Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan mengumumkan langkah-langkah untuk mencegah bencana banjir pada hari Rabu (10/05), bertepatan dengan periode penanggulangan bencana alam di musim panas yang berlangsung antara tanggal 15 Mei hingga 15 Oktober.
Sistem prakiraan banjir yang sudah ada, dilakukan secara langsung oleh manusia tertuma untuk sungai-sungai besar. Kedepannya, dengan menggunakan kecerdasan buatan, bencana banjir akan dapat diramalkan untuk 223 titik di seluruh wilayah Korea Selatan, termasuk dari hulu hingga ke hilir sungai. Demikian pula, prakiraan banjir juga akan dapat dipercepat tiga jam dari sebelum terjadi.
Sistem mitigasi prakiraan yang baru tersebut mulai diterapkan di anak sungai Torim di Seoul tahun ini dan akan diperluas ke seluruh wilayah Korea Selatan pada 2025 mendatang.