Citra satelit memperlihatkan tanda-tanda aktivitas tingkat tinggi yang memperlihatkan produksi bahan-bahan baku nuklir di fasilitas nuklir Yongbyon, Korea Utara.

Berdasarkan hasil yang dikaji dari gambar satelit yang diambil oleh perushaan satelit swasta 'Planet Labs' pada tanggal 4 Mei lalu, Radio Asia Free (RFA) mengatakan bahwa terdeteksi ada sebanyak 5 hingga 6 unit kendaraan, termasuk truk di lokasi antara reaktor nuklir berkapasitas 5 Megawatt dan bangunan penyimpan batang bahan bakar nuklir bekas di fasilitas tersebut. 

Media tersebut memperkirakan bahwa, Korea Utara tampak dalam proses ekstraksi plutonium melalui proses daur ulang, setelah memindahkan batang bahan bakar nuklir bekas ke 'Laboratorium radiokimia'.

Meski demikian, tidak terdapat pergerakan yang luar biasa di seputar laboratorium radiokimia tersebut yang merupakan fasilitas pemrosesan ulang.

Adapun RFA juga menganalisis bahwa, menurut hasil analisis citra inframerah termal di sekitar fasilitas nuklir Yeongbyon yang diambil pada 12 April lalu, tingginya suhu di laboratorium radiokimia, fasilitas pengayaan uranium dan reaktor nuklir 5 Megawatt menunjukkan adanya aktivitas pada fasilitas nuklir tersebut justru terus dioperasikan. 

Sementara itu, Voice of Amerika (VOA) pada 20 bulan lalu, mengabarkan bahwa gambar satelit yang diambil oleh Airbus dan dirilis oleh Google Earth baru-baru ini, menunjukkan hilangnya puing-puing di seputar bangunan kantor penghubung bersama antar Korea dalam kompleks industri Kaesong yang diledakan oleh Korea Utara pada 2020 lalu.