Keputusan untuk menaikkan tarif listrik dan gas untuk kuartal ini kembali ditunda karena pemerintah dan partai berkuasa membatalkan pembahasan kenaikan tarif listrik yang dijadwalkan pada hari ini Kamis (11/05).

Menurut Kementerian Perindustrian dan pihak politik, keputusan kenaikan tarif listrik dan gas ditunda sekali lagi karena adanya kebutuhan untuk menyelaraskan pandangan tambahan antara pemerintah dan partai berkuasa terkait tarif listrik dan pengelolaan perusahaan listrik KEPCO.

Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya Lee Chang-yang dalam pertemuan Komite Usaha Kecil dan Menengah serta Ventur di Majelis Nasional pada hari Kamis (11/05) mengatakan, bahwa pihaknya akan mengumumkan rencana kenaikan trif listrik dalam waktu dekat setelah KEPCO mengumumkan rencana darurat penyelamatan pada Jumat (12/05).

Menteri Lee menuturkan, pihaknya sedang meninjau dampak kenaikan tarif listik pada ekonomi masyarakat dan industri tenaga listrik dan sedang berupaya dalam meningkatkan pemahaman dan empati. Ditambahkannya, untuk kenaikan tarif listirk dapat diputuskan setelah KEPCO menyediakan langkah untuk menyelamatkan perusahaan.

KEPCO telah melaporkan rencana penjualan beberapa gedung miliknya di Seoul sebagai rencananya untuk menyehatkan keuangan perusahaan.

Menurut perwakilan Kepco, KEPCO bersama enam anak perusahaannya telah menyediakan dana sebesar 20 triliun won untuk meyelamatkan perusahaannya dan sedang mambahas penjualan aset tambahan.

Kini, proposal untuk menaikkan tarif listrik sekitar 7 won per kilowatt hour (kWh) sedang dipertimbangkan secara matang, dan diharapkan dapat mengurangi kerugian operasional senilai 2 triliun won pada semester kedua tahun ini jika dilaksanakan.