Pesawat tempur supersonik yang dikembangkan oleh teknologi Korea Selatan, KF-21 'Boramae' dinilai sebagai 'Kesesuaian Sementara Untuk Perang' yang merupakan proses utama dalam dimulainya produksi. 

Direktorat Jenderal Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan menyatakan bahwa, pemeriksaan terhadap 260 unit soal tes termasuk kecepatan pesawat, jangkauan pendaratan dan keberangkatan, dan lain sebagainya, dilaksanakan dengan sukses melalui berbagai uji coba di daratan dan 200 kali uji penerbangan. 

Dengan memenuhi kinerja yang dibutuhkan, KF-21 dinilai sebagai 'Kesesuaian Sementara Untuk Perang' pada hari Selasa (16/05). 

'Kesesuaian Sementara Untuk Perang' adalah proses untuk mulai memproduksi di tengah tahap penelitian, agar dapat digunakan secara lebih cepat sebagai sistem persenjataan yang biasanya membutuhkan banyak waktu mulai dari pengembangan hingga produksi akhir. 

Kinerja dan durabilitas KF-21 telah dinilai melalui serangkaian tes di daratan dan uji penerbangan setelah peluncuran prototipe pertama tahun 2021 lalu. 

DAPA menjelaskan bahwa, uji penerbangan oleh prototipe masih memiliki unsur bahaya, namun telah dilaksanakan dengan sukses. Sehingga KF-21 bisa diproduksi mulai tahun depan tanpa masalah karena mendapatkan evaluasi 'Kesesuaian Sementara Untuk Perang'. 

DAPA berencana akan menggelar tes lanjutan untuk meningkatkan lingkup penerbangan dan mengisi bahan bakar di udara. Serta akan menyerahkannya kepada Angkatan Udara Korea Selatan setelah mendapatkan nilai akhir 'Kesesuaian Untuk Perang' pada tahun 2026 mendatang.