Rasio ekspektasi inflasi yang merupakan perkiraan level harga konsumen selama satu tahun ke depan mengalami penurunan selama tiga bulan berturut-turut.
Menurut data Bank Sentral Korea Selatan (BOK) pada hari Selasa (23/05), bahwa rasio ekspektasi inflasi bulan Mei mencapai 3,5%, turun 0,2% dibandingkan satu bulan sebelumnya.
Rasio ekspektasi inflasi berada di atas level 4% pada tahun lalu layaknya 4,2% pada bulan September, kemudian 4,3% pada bulan Oktober, serta 4,2% pada bulan November.
Setelah mengalami penurunan pada bulan Desember tahun lalu di level 3,8%, rasio ekspektasi inflasi terus berada di kisaran 3% yang berlanjut hingga tahun ini seperti 3,9% di bulan Maret, dan 3,7% di bulan April.
Rasio kenaikan yang dialami atas harga konsumen dalam satu tahun lalu juga mencapai 4,7% turun 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya.
Indeks Sentimen Gabungan Konsumen (CCSI) bulan Mei naik sebesar 2,9% dibandingkan bulan sebelumnya.
BOK menjelaskan bahwa, CCSI naik karena ada ekspektasi terhadap pemulihan permintaan domestik sesuai peningkatan kegiatan konsumen. Walaupun masih ada kekhwatiran atas stagnasi kondisi ekonomi.
Namun, angka CCSI tetap berada di bawah 100 selama 10 bulan berturut-turut, sehingga berarti sentimen konsumen dapat ditafsirkan merasa pesimis.
Perkiraan level suku bunga naik 3 poin hingga menjadi 114 poin dibandingkan satu bulan sebelumnya.
Perkiraan harga rumah naik 5 poin dibandingkan satu bulan lalu hingga menjadi 92.
Perkiraan harga konsumen turun 2 poin menjadi 146 akibat kenaikan tarif listrik dan gas, serta kenaikan harga jasa pribadi meskipun terdapat penurunan harga minyak bumi.